Selasa, 31 Januari 2012

Download Kajian Dakwah Ahlussunnah Bukanlah Dakwah Yang Keras (Al-Ustadz Abu Ibrahim As-Sirbuny)

Dakwah Salafiyyah adalah dakwah yang mengajak untuk berpegang kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagaimana yang diimani, dipahami, dan diterapkan oleh para Salafush Shalih. Para juru dakwah/da’i Dakwah Salafiyyah mengambil ilmu dari para ‘ulama Dakwah Salafiyyah pada setiap zaman. Mereka berguru kepada para ‘ulama rabbani Setiap dakwah yang tidak tegak di atas prinsip ini maka itu adalah dakwah yang menyimpang dari jalan yang benar dan lurus.

Apa itu as-Salafiyyah?

Sebagian pihak memaknakan salafiyyah adalah nisbah kepada salaf yang maknanya adalah terdahulu. Yang berarti nisbah kepada zaman yang terdahulu, atau tempo dulu, atau tradisional. Sehingga sering dijumpai pesantren salafiyyah artinya pesantren yang masih menerapkan cara pengajaran tradisional. Lawannya adalah pesantren modern. Ini adalah pengertian salafiyyah yang salah kaprah.

Apa makna yang benar?

Berikut kita tinjau bagaimana penjelasan para ‘ulama dalam hal ini. Dalam kamus “Lisanul ‘Arab” dijelaskan sebagai berikut :
“Salaf adalah orang-orang yang mendahuluimu, baik ayah dan kakek-kakekmu ataupun karib kerabat yang mereka itu di atasmu dalam umur dan keutamaan.” (lihat Lisanul ‘Arab karya Ibnu Manzhur IX/158)
Dalam salah satu hadits, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda kepada Fathimah Az-Zahra putri beliau:

“Sesungguhnya sebaik-baik salaf (pendahulu) adalah aku untukmu.” (HR. Muslim).
Itulah makna kata Salaf secara pengertian bahasa (etimologi). Adapun secara terminology (istilah), makna Salaf adalah sebagaimana diterangkan oleh para ‘ulama berikut :
Para imam terdahulu yang hidup pada tiga abad pertama Islam, dari para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, tabi’in (murid-murid shahabat) dan tabi’ut tabi’in (murid-murid tabi’in). (Lihat Manhaj Al-Imam Asy-Syafi’i fii Itsbatil ‘Aqidah, karya Asy-Syaikh Dr. Muhammad bin Abdul Wahhab Al ‘Aqil, I/55).

Download Kajian
Sesi 1
Sesi 2
Sesi 3


Semoga Bermanfaat, Baarakallahu Fiykum

0 komentar:

Posting Komentar