Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir
Poligami tak semudah apa yang engkau
bayangkan dan tak sesusah apa yang engkau pikirkan, itu sekiranya
kalimat yang aku sukai untuk mengawali tulisan sederhana ini bukan dalam
rangka menciutkan niat seseorang yang ingin poligami dan bukan juga
untuk menganjurkan seseorang untuk poligami dengan tergesa-gesa tanpa
ada persiapan, tetapi sekedar ingin mengingatkan bagi orang yang ingin
poligami sesuatu hal yang penting untuk diperhatikan agar poligami yang
ingin ia lakukan secara sebab bisa berjalan sesuai dengan keinginan dan
harapan menuai kebahagian didunia dan diakhirat. Dan di antara yang
perlu ia perhatikan adalah :
1. Jangan lupa persiapkan ilmu.
Hal ini di antara perkara yang terpenting
bagi siapa saja yang ingin poligami, yaitu mempersiapkan ilmu yang
terkait dengan tema poligami, baik yang terkait dengan poligami, hikmah
dan hukumnya dan sampai yang terkait dengan fikihnya. Hal ini sangatlah
penting agar poligaminya sesuai dengan syar’i yang dengan sebab itu
kebahagian yang dia ingin dan harapkan dengan poligami Insya Allah akan
terwujud.
2. Luruskan niat
Kebahagiaan adalah dimulai dengan niat
dan cara yang baik, maka luruskanlah niat anda ketika ingin poligami. Di
antara niat yang baik adalah seperti niat anda ketika menikah untuk
yang pertama kalinya yaitu untuk menjaga diri anda dari maksiat, maka
hadirkan niat itu untuk pernikahan anda yang kedua, atau supaya lebih
bisa menjaga kesucian diri, atau di samping itu untuk ta’awun dengan
wanita-wanita yang belum menikah dan dari niat yang baik lainnya. Jangan
sampai berniat dengan niat yang jelek seperti hanya karena kesal dengan
istri atau apalagi dengan niat mendzalimi istri atau yang lainnya.
3. Tarbiyah (mendidik) istri pertamamu dengan baik.
Di antara kewajiban yang terbesar seorang
suami adalah mendidik istri dan keluarganya dengan baik, ajari mereka
perkara – perkara yang penting tentang agama ini atau ajak mereka untuk
menghadiri pengajian yang membahas permasalahan aqidah, fiqih, akhlaq
dan yang lainnya. Bagi anda yang ingin poligami berusahalah untuk
mengenalkan syariat ini kepada istri pertama anda dengan baik, dari
hukumnya, hikmahnya dan yang berkaitan dengannya dan hal ini juga
sebagai persiapan untuk anda yang ingin poligami agar berjalan dengan
baik. Karena dengan tidak adanya ilmu dari istri pertama, atau bahkan
terbaliknya pengetahuan istri pertama tentang syari’at poligami akan
mendatangkan masalah pada saat anda ingin poligami atau setelah
poligami. Maka penting tarbiyah atau mengenalkan betapa agungnya
syari’at poligami, hukum dan hikmahnya terhadap istri pertama. Dan bukan
berarti tiap hari tema yang anda bicarakan dengan istri anda selalu
tema poligami, tentu saja saja tidak,
4. Jangan tunda kalau nanti sudah tua.
Mumpung masih muda, sehat, dan kuat
menikahlah, baik untuk yang pertama atau yang kedua, ketiga dan keempat
dengan memenuhi syarat dan kewajibannya. Jangan tunda nanti kalau sudah
tua yang ketika itu semakin melemah fisik kita, usaha kita dan yang
lainnya. Maka dari itu mumpung masih muda menikahlah, baik untuk yang
pertama atau untuk yang kedua, tiga atau untuk yang keempat. Dengan
sangat indah Rasullullah shallallaahu ‘alaihi wasallam memberi anjuran kepada para pemuda untuk menikah :
يَا مَعشَرَ الشَبَابِ مَن استَطاعَ مِنكُم البَاءَة فَليَتَزَوَّج فَإِنَّه أَغَضُّ لَلبَصَرِ وأَحصَنُ لِلفَرَجِ وَمَن لَم يَستَطِع فَعَلَيهِ بِالصَومِ فَإِنَّه لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah maka menikahlah
dikarenakan dengan menikah dapat lebih menundukkan pandangan dan
menjaga kemaluan dan barangsiapa tidak mampu menikah maka baginya untuk
berpuasa hal itu sebagai tameng baginya.“ (HR. Bukhari dari Ibnu Mas’ud radiyallaahu ‘anhu)
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Sa’id bin Jubair radiyallaahu ‘anhu, Ibnu ‘Abbas bertanya kepadaku : “Apakah
engkau sudah menikah?” Aku menjawab : “Belum.” Dia mengatakan:
“Menikahlah, karena sebaik-baik ummat ini adalah yang paling banyak
istrinya.” (HR. Bukhari dalam Kitab An-Nikah)
5. Persiapkan fisik dan materi.
Di antara perkara yang perlu dipersiapkan
adalah masalah yang terkait dengan fisik dan materi dengan tanpa
berlebih-lebihan sehingga menyurutkan niat anda untuk poligami atau
meremehkan sehingga berpeluang menjadi masalah kelak ketika anda
berpoligami. Saya tidak mengatakan kalau sudah punya rumah sendiri,
mobil sendiri, penghasilan di atas beberapa juta baru boleh poligami,
tidak…!! Tetapi persiapkanlah biaya untuk pernikahan, persiapkan juga
setelah itu istri kedua mau tinggal di mana nanti, rumah sendiri atau
cari kontrakan dan semisalnya. Dan bukan juga dengan meremehkan hal ini
yaitu tidak memikirkan sama sekali.
6. Cari yang baik agama dan akhlaqnya untuk istri yang keduamu.
Menikah dengan istri shalihah adalah
sebab mendapatkan kebahagian dalam rumah tanggamu, baik pernikahan yang
pertama ataupun pernikahan yang kedua, tiga atau yang keempat. Dengan
sangat indah pada banyak kesempatan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang istri yang baik agamanya (shalihah), Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
تنكح المرأة لأربع لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها, فاظفر بذات الدّين تربت يداك
“Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya dan pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dari shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu)
الدُنيَا كُلُّهَا مَتَاعٌ وَخَيرُ مَتَاعِ الدُنيَا المَرأَةُ الصَالِحَةُ
“Dunia ini semuanya adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah” (HR.Muslim)
7. Jangan lupa untuk meminta pertimbangan kepada orang yang berilmu (musyawarah)
Jika sesuatunya sudah dimintai saran atau
dimusyawarahkan dengan orang berlimu insya Allah hasilnya jauh lebih
baik ketimbang ia tidak meminta pertimbangan atau saran kepada orang
yang berilmu.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka.” (Qs. Asy-Syura : 38)
Ada sebuah kisah dimana seorang
shahabiyah (Fatimah Binti Qais) meminta pertimbangan kepada Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam tentang beberapa orang yang hendak
meminangya. Maka beliau bersabda: “ Adapun Abu Jahm, ia seorang
laki-laki yang tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya (sering
memukul -ed), sedangkan Mua’wiyah adalah seorang laki-laki fakir dan
tidak memiliki harta. Nikahlah dengan Usamah Bin Zaid.” (HR. Muslim didalam Kitab ath-Thalaq)
8. Bermuamalah yang baik dan bersikap adillah dengan istri-istrimu.
Kewajiban seorang suami adalah dengan
mempergauli istri-istrinya dengan muamalah yang baik, menunaikan hak-hak
mereka dan berlaku adil sesama mereka. Tentang hal ini Allah Ta’ala
berfirman :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالمَعْرُوفِ
“Dan bergaullah dengan istri-istrimu dengan cara yang ma’ruf (baik).” (An-Nisa’: 19)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya dan saya yang paling baik di antara kalian terhadap istri.” (HR. At- Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa
yang memiliki dua orang istri, lalu ia condong kepada salah seorang
dari keduanya, maka ia akan datang pada hari kiamat sedangkan bahunya
dalam keadaan miring sebelah.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwail Ghalil : 7/80)
9. Jangan lupakan doa.
Segala sesuatunya kita sandarkan kepada
Allah, kita memohon dan berdoa kepada Allah agar Allah mengaruniakan
kepada kita kebahagian dalam pernikahan kita, dalam poligami kita,
mengaruniakan istri yang shalihah dan menolong kita untuk dapat
menunaikan hak istri-istri kita kelak. Inilah diantara sebab
keberhasilan dan sebab bahagianya seseorang dalam rumah tangganya.
Allah Ta’aala berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
“ Dan apabila hamba – hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku.” (Qs. al-Baqarah : 186)
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“ Dan Rabbmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Qs. al-Mukmin : 60)
http://bilahatirindupoligami.wordpress.com/2011/11/24/poligami-tak-semudah-apa-yang-engkau-bayangkan-dan-tak-sesusah-apa-yang-engkau-pikirkan/
0 komentar:
Posting Komentar