Tanya:
Assalamu 'alaikum wr wb.
1. Langsung
saja saya ingin bertanya mengenai hukum nyanyian dan musik terutama masalah
lagu-lagu nasid yang sering dinyanyikan sekarang ini
2. Bagaimanakah hukum
perayaan peringatan hari ketujuh, keempat puluh, dan keseratus bagi orang yang
meninggal.
(farham tuharea (fre...@plasa.com))
Jawab:
Wa 'alaikum salam wa
rohmatullahi wa barokatuh.
Masalah nyanyian, musik, dan yang diistilahkan
dengan nasyid adalah cobaan yang kini banyak menimpa kaum muslimin, tua, muda,
laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak kecil menggandrungi fitnah dan cobaan
yang satu ini. Ketahuilah bahwa Rosulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Akan ada dari umatku suatu kaum yang akan menghalalkan zina, sutra,
khamr, dan alat-alat musik." (HR Bukhori dan lainnya).
Maknanya akan muncul di
tengah-tengah muslimin suatu kaum yang berkeyakinan bahwa zina, mengenakan
pakaian sutra, meminum khamr, dan musik adalah halal, padahal ia adalah
perkara-perkara yang diharamkan. Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman, "Dan
di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan..." (QS Luqman:
6).
Ibnu Mas'ud dan mayoritas para ahli tafsir lainnya mengatakan "perkataan
yang tidak berguna" yang dimaksud adalah nyanyian / lagu. Mengenai nasyid-nasyid
yang sekarang beredar dinyanyikan oleh seorang atau sekelompok pria atau wanita
pilihan yang memiliki ketampanan dan kecantikan, paduan suara yang lembut dan
merdu serta diiringi dengan irama musik, tak ada bedanya dengan nyanyian dan
musik biasa.
Penamaannya dengan nasyid atau nasyid Islami adalah keliru, bid'ah
dalam agama, tidak pernah dikenal selama beberapa abad yang lalu, nasyid-nasyid
itu berasal dari agama orang-orang sufi yang memang biasa berbuat bid'ah,
menjadikan nasyid sebagai bagian dari agama mirip dengan perbuatan orang-orang
Nasrani yang menjadikan agamanya berupa nyanyian-nyanyian yang dibawakan secara
berbarengan. Ya, benar bahwa dulu dikenal adanya sya'ir, qashidah tetapi sangat
jauh berbeda dengan nasyid-nasyid yang ada sekarang ini. Amat menjijikkan dan
buruk bila dzikir dan do'a (diiringi, ed.) dengan lirik lagu terlebih bila
kemudian disertai dengan tabuhan alat musik. Wal akhir ketahuilah bahwa "bid'ah
itu lebih disukai Iblis daripada kedurhakaan".
Tentang perayaan peringatan
hari ketujuh dan seterusnya, ini juga adalah perkara bid'ah yang mungkar, tidak
pernah dicontohkan oleh Rosulullah, demikian juga oleh muslimin periode pertama.
Wal 'ilmu 'indallah.
Rabu, 21 November 2012
Posted by Maktabah Al-Karawanjy on 11/21/2012 09:25:00 AM with No comments
Posted in Akhlaq, Bid'ah, Sufi, Tanya Jawab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar