Jumat, 27 September 2013

Catatan Ngajiku : Kajian Masjid al-Wahhab, Kamis 26 September 2013

Berbagi Faedah, di Pagi Yang Cerah
Berbagi Kisah, di Hari Jum’at Yang Berberkah

Alhamdulillah…
Kemaren sore, tepatnya hari kamis 26 september 2013 atau bertepatan dengan 20 Dzulqa’dah 1434 H, di Masjid al-Wahhab PT. Adhimix Precast Indonesia, Plant Cibitung melalui DKM masjid mengadakan Kajian Rutin bagi karyawan dan karyawati yang diadakan setiap hari kamis 2 pekan sekali. Tema pembahasanya yaitu Fiqih Ringkas Seputar ‘Iedhul Adha yang di isi oleh al-Ustadz Abul Hasan al-Wonogiriy ( Alumni Darul Hadits Dammaj dan Dzammar – Yaman ).

Beliau hadir di masjid sekitar jam 16.50 wib, lalu beliau shalat tahiyatul masjid, selesai shalat ada beberapa karyawan menyalami beliau dan sayapun berbincang-bincang sejenak dengan beliau. Jam 17.00 wib, kajianpun dimulai…

Sedikit Ringkasan kajian yang masih saya ingat secara makna, karena qadarullah kemaren tidak merekam dan juga tidak disiarkan di Radio Internasional Almuwahhidiin.

Setelah membuka kajian dengan Khutbatul Hajah, beliau membawakan ayat tentang tujuan hidup manusia yaitu :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Adz-Dzaariyat Ayat : 56)

Beliaupun sedikit menjelaskan kandungan ayat tersebut dan memberikan semangat untuk selalu menimba ilmu agama di sela-sela kesibukan bekerja menjadi karyawan.

Lalu beliau masuk pada pembahasan yaitu seputar fikih’idul adha, beliau menyampaikan beberapa point, diantaranya :

1/ Sejarah Ringkas tentang ibadah qurban
Beliau menjelaskan secara ringkas kisah disyariatkannya ibadah Qurban kepada nabi Ibrahim yang pada masa itu bermimpi untuk menyembelih anak beliau yaitu Ismail alaihissallam.

2/ Cara Mendapatkan Hewan Qurban, yaitu dengan cara:
a/ Membeli
b/ Hewan hadiah atau diberi oleh orang lain boleh kita gunakan untuk berqurban
c/ Dengan Cara Patungan ( Unta untuk 10 orang, Sapi untuk 7 orang dan kambing untuk 1 orang )

Lalu bagaimana Qurban dengan kerbau, apakah boleh?? Hukumnya boleh, namun apabila masih ada hewan Unta, Sapi, Kambing lebih baik berqurban dengan hewan tersebut.

3/ Urutan Hewan yang paling Afdhol untuk Berqurban, yaitu :
a/ Unta untuk sendiri
b/ Sapi untuk sendiri
c/ Kambing

4/ Hukum yang berkaitan dengan Orang Yang Hendak Berqurban
Ketika sudah masuk tanggal 1 Dzulhijjah sampai dengan menyembelih, maka dilarang untuk memotong rambut, memotong kutu, mengambil kulit. Kalaupun ada udzur syar’i dan tanpa ada unsur kesengajaan maka tidak mengapa. 

Lalu bagaimana jika tidak tau tentang larangan tersebut dan kita melakukannya misalnya memotong kuku ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah, maka bertaubat kepada Allah dan tetap melaksanakan qurbannya.

5/ Tentang Daging Hewan Qurban
Didalam hadits disebutkan bahwa hewan qurban 1/3 untuk dimakan, 1/3 untuk disimpan dan 1/3 untuk dibagikan. Adapun semuanya untuk dibagikan juga boleh dan ini memiliki keutamaan.

Karena waktunya yang sangat terbatas, maka beliaupun mencukupkan kajian.

Lalu ada beberapa pertanyaan di akhir kajian.
-          Bapak Hanung Prihantoro ( Manajer Produk Beam )
Pertanyaannya
1/ …………….. (afwan, ana lupa pertanyaannya)
2/ …………….. (afwan, ana lupa pertanyaannya)
3/ Kita berqurban dan bolehkah meminta daging qurban dengan menyebutkan bagian yang kita inginkan, misalnya saya minta kakinya 1? Jawab ustadz, Boleh.

-          Bapak Leonard ( Supervisor Produk Pile )
Pertanyaanya : Bolehkah kita Berqurban sedangkan kita belum di Aqiqahi oleh orang tua?

Jawaban beliau (al-Ustadz Abul Hasan), Ini pertanyaan yang sering muncul dan dalam perkara ini terjadi khilaf diantara para ulama. Sebelum menjawab tentang qurban tadi, Sekarang apa sih yang dimaksud dengan Aqiqah?? Dan kewajiban siapa aqiqah tersebut?? Aqiqah dilakukan ketika bayi berumur 7 hari yaitu memberinya nama, mencukur rambutnya dan menyembelih kambing dan aqiqah ini kewajiban orang tua , apabila sekarang kita belum di aqiqahi oleh orang tua dan ketika kita dewasa punya uang, maka kita boleh untuk mengaqiqahi diri kita sendiri.

Kembali ke pertanyaan tadi, Yang Rojihnya insyaAllah, boleh berqurban walaupun kita belum aqiqah dan kalau bertepatan seperti bulan qurban ini, kita punya uang tapi bingung untuk berqurban atau aqiqah, maka lebih baik untuk berqurban dan aqiqahnya lain waktu ketika kita punya uang. Wallahu a’lam.

Alhamdulillah kajian telah selesai dan berjalan dengan lancar lalu Kamipun shalat Maghrib berjmaah. Setelah shalat maghrib, ustadz shalat sunnah 2 rakaat dan ketika ustadz hendak keluar masjid, ada seorang karyawan yang bertanya ke ustadz tentang permasalahan agama dan saya sudah menunggu di teras masjid untuk mengantar beliau ke tempat parkir.

Ternyata, diteras masjid sudah berkumpul sekitar 8 karyawan yang ingin menanyakan tentang permasalahan agama kepada ustadz seperti Bapak Tata Hidayat ( karena beliau akan berangkat haji ). Lalu ustadz keluar dari masjid dan menghampiri kami di teras masjid. Lalu muncul berbagai pertanyaan agama seputar Haji, Qurban, Aqiqah dan permasalahan yang lainnya. Ustadz juga cerita kalo orang Indonesia itu, di negeri yaman sangat di segani karena terkenal paling punya adab dan sopan santun. Beliaupun berkata (secara makna ) Orang paling Nakalnya di Indonesia, kalo di yaman maka akan terlihat orang yang paling kalemnya. Karena orang yaman sana keras-keras, apalagi orang amerika, itu secara umumnya. Pengalaman kami ketika belajar di yaman, ketika di Tanya dari mana anda? Indonesia, maka kami langsung di istimewakan, langsung disembelihkan kambing, semua makanan langsung dihidangkan… (kamipun sambil tertawa kecil mendengar cerita ustadz, kalo disini paling nakal, ternyata kalo di yaman jadi yang paling kalem…)

Tak terasa sudah 30 menit lebih kami berdiskusi di teras masjid, suasana yang begitu hangat diantara kami..lalu ustadz pamitan dan bersalaman dengan karyawan, lalu saya mengantar beliau ke tempat parkir dan beliaupun pulang….

“Semoga bisa diambil faedahnya, sebenarnya masih banyak yang belum tercatat karena keterbatasan saya pribadi, semoga kedepannya bisa lebih baik “

"Catatan ini secara makna dengan gaya bahasa saya sendiri, jadi bukan translate yang sama persis dengan apa yang ustadz katakan"

Maktabah al-Karawanjy
Menebar Hidayah di Jalan Sunnah




0 komentar:

Posting Komentar