Oleh : Ustadz Muktar
Suatu hari, Abdullah Putra Imam Ahmad berkata kepada sang ayah ,”Wahai ayah berikanlah wasiat untukku”. Imam Ahmad berpesan,
يَا بُنَيَّ انْوِ الْخَيْرَ فَإِنَّكَ لَا تَزَالُ بِخَيْرٍ مَا نَوَيْتَ الْخَيْرَ
”Wahai putraku,milikilah niat yang baik! Sungguh,dirimu akan selalu dalam kebaikan selama engkau memiliki niatan yang baik”
Ibnu Muflih berkata,”Wasiat yang agung dan bijaksana. Sangat mudah bagi yang ditanya, begitu ringan untuk dipahami dan dikerjakan oleh yang bertanya. Yang mampu mengerjakan wasiat ini akan selalu mendapat limpahan pahala, jika wasiat itu selalu di jaga. Wasiat ini berlaku pada seluruh amalan hati yang diperintahkan oleh Syari’at. Baik terkait dengan khaliq atau dengan makhluk dan Ia akan memperoleh pahala atas niatnya tersebut. Aku tidak menemukan perbedaan pendapat tentang hal ini”.
As Syaikh Taqiyudin menjelaskan dalam kitabul Iman,”Keinginan untuk mengucapkan kata-kata yang baik atau keinginan untuk mengerjakan perbuatan baik,akan tercatat sebagai satu kebaikan.Apabila benar-benar ia ucapkan atau ia kerjakan,akan dicatat untuknya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Hal ini telah dijelaskan dalam Hadits Al Hamm (keinginan hamba) yang terkenal itu”
Konsekuensi wasiat diatas adalah meninggalkan amalan hati yang tercela secara Syari’at. Barangsiapa yang mengerjakan amalan hati yang buruk, maka ia tidak berada dalam perlindungan dan penjagaan Allah. Bahkan ia terjatuh dalam keadaan yang dikhawatirkan adanya keburukan dan hukuman.
Wasiat ini juga menjelaskan adanya hukuman karena amalan hati yang buruk. Sesuai dengan nasehat Imam Ahmad yang akan datang, sebelum Pasal Mempelajari Al Qur’an dan pernyataan beliau,”Jika engkau menginginkan hal-hal yang engkau senangi tetap Allah berikan, bersabarlah untuk melaksanakan hal-hal yang disenangi oleh Allah”
Adapun seorang yang tidak memiliki niat baik ataupun buruk, hal ini tidak mungkin terjadi pada orang yang masih berakal. Karena,niat baik kadang-kadang wajib dimiliki. Alangkah indahnya wasiat Imam Ahmad ini dan sangat mengena di hati dan bermanfaat.
Kita memohon kepada Allah agar kita dan saudara-saudara kaum muslimin mampu mengamalkannya. Agar kita mendapat taufik untuk mengerjakan hal-hal yang dicintai dan diridhoi oleh Nya. Seperti inilah wasiat ulama’ kaum muslimin. Semoga Allah meridhoi mereka semua.Wallahu ta’ala a’lam.
Referensi : Adab Syar’iyyah 1/139
http://www.salafy.or.id/2012/03/31/wasiat-imam-ahmad-untuk-putranya-agar-berniat-baik/
0 komentar:
Posting Komentar