Tanya
Bismillah.
Assalammualaikum wr.wb
kakak saya perempuan menikah dg seseorang laki2 yg sdh beristri, krn
pernikahannya secara sembunyi2 takut ketahuan istrinya.. maka kakak
ipar saya (skrng menjadi kakak ipar ) memalsukan semua datanya.. dari
statusnya; menjadi perjaka dan alamat rumah serta membawa saksi2 yg
palsu jg..krn kelg kami (Ibu dan kakak2 saya yg lain tdk menyetujui hub
kakak saya ini)
perkawinan mereka sdh berjalan 10th dan selama itu selalu timbul mslh dg
rmh tangga mereka, dari mslh keuangan sampai anak dari pihak kakak ipar
saya (kebetulan dari perkawinan yg ini mereka tdk mempunyai anak)
beberapa bln yg lalu kakak ipar saya berniat menceraikan istri
pertamanya tp ternyata pihak istri pertama tidak mau sehingga banding
sampai kekasasi…
Yg menjadi pertanyaan saya…sah kah menurut hukum islam dan negara
pernikahan yg dilakukan oleh kakak perempuan saya ini.. krn lama2 kakak
perempuan saya menjadi gamang dan ragu2 ttg keabsahan pernikahannya…dan
jalan apa yg harus mereka tempuh untuk meluruskan smua ini…apakah kakak
perempuan saya harus bercerai dl..kemudian kalo urusan perceraian
suaminya dg istri pertamanya selasai dia bs menikah lagi ato
bagaimana…terus terang perkawinan kakak permpuan saya selama ini penuh
dg kendala dan tdak berkah…apakah ini dikarenakan cara menikah yg salah
jg…? mohon jwbannya…terima kasih..
wassalammualaikim wr.wb..
Jawab
Dijawab oleh Al Ustadz Qomar ZA, Lc.
Waalaikumussalam warohmatullah wabarokatuh
Jawaban atas pertanyaan saudari Tiara.
Mengenai perkawinan kakak perempuan saudari dengan laki-laki
tersebut, sudahkah telah terpenuhi syarat-syarat pernikahan tersebut
secara agama atau belum, yaitu persyaratan adanya wali yang menikahkan,
saksi dan maharnya. Wali yang dimaksud adalah ayah perempuan tersebut,
bila telah meninggal maka kakeknya atau saudara laki-laki perempuan
tersebut misalnya. Dan saksi yang dimaksud adalah minimalnya 2
laki-laki, yang baik dan jujur, bisa dipertanggung jawabkan
persaksiannya. Bila ini terpenuhi dengan ijab dan qobulnya maka sah.
Tidak dipersyaratkan harus cerai dulu dengan istri pertamanya. Tetapi
kalau syarat-syarat diatas tidak terpenuhi maka tidak sah. Akan tetapi
suami tersebut tetap berdosa dalam hal pemalsuan data-datanya. Adapun
kalau dari sisi pandang hukum negara saya kurang tahu.
Adapun kemelut dalam keluarga, bila mana perkawinannya sah, maka
penyebabnya bukan dari sebab perkawinan itu, tapi mungkin saja dari
sisi-sisi lain, mungkin ketidak jujurannya, dan pemalsuan datanya,
kurangnya tanggung jawab, kurang bisa mengatur keluarga, dan kurang
menyayangi mereka, atau mungkin dari pihak istri yang kurang sabar,
tidak mau terima dan tidak mau tahu, atau yang lain. Yang jelas kalau
mau memperbaiki keluarga tentunya harus ada perbaikan secara menyeluruh,
dan masing masing punya niatan yang baik, dan senantiasa bertaubat
kepada Allah serta memohon pertolonganNya.
http://tashfiyah.net/2010/12/menikah-dengan-memalsukan-data/
Kamis, 27 September 2012
Posted by Maktabah Al-Karawanjy on 9/27/2012 10:42:00 AM with No comments
Posted in Muslimah, Pernikahan, Sakinah, Tanya Jawab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar