Sabtu, 15 Oktober 2011

Takut Kepada Allah

Firman Allah Subhanahu wata’ala :
إنما ذلكم الشيطان يخوف أولياءه، فلا تخافوهم وخافوني إن كنتم مؤمنين
“Sesungguhnya mereka itu tiada lain hanyalah syetan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik) karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman” (QS. Ali Imran, 175).
إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر وأقام الصلاة وآتى الزكاة ولم يخش إلا الله فعسى أولئك أن يكونوا من المهتدين.
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan sholat, membayar zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah (saja), maka mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At Taubah, 18).


ومن الناس من يقول آمنا بالله فإذا أوذي في الله جعل فتنة الناس كعذاب الله ولئن جاء نصر من ربك ليقولن إنا كنا معكم أوليس الله بأعلم بما في صدور العالمين
“Dan diantara manusia ada yang berkata : kami beriman kepada Allah, tetapi apabila ia mendapat perlakuan yang menyakitkan karena (imannya kepada) Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai adzab Allah, dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata :“Sesungguhnya kami besertamu” bukankah Allah mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia ?” (QS. Al ankabut, 10).

Diriwayatkan dalam hadits marfu’ dari Abu Said, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
"إن من ضعف اليقين أن ترضي الناس بسخط الله، وأن تحمدهم على رزق الله، وأن تذمهن على ما لم يؤتك الله، إن رزق الله لا يجره حرص حريص، ولا يرده كراهية كاره".
“Sesungguhnya termasuk lemahnya keyakinan adalah jika kamu mencari ridho manusia dengan mendapat kemurkaan Allah, dan memuji mereka atas rizki yang Allah berikan lewat perantaraannya, dan mencela mereka atas dasar sesuatu yang belum diberikan Allah kepadamu melalui mereka, ingat sesungguhnya rizki Allah tidak dapat didatangkan oleh ketamakan orang yang tamak, dan tidak pula dapat digagalkan oleh kebenciannya orang yang membenci”.

Diriwayatkan dari Aisyah, ra. Bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
"من التمس رضا الله بسخط الناس رضي الله عنه وأرضى عنه الناس، ومن التمس رضا الناس بسخط الله سخط الله عليه وأسخط عليه الناس " رواه ابن حبان في صحيحه.
“Barangsiapa yang mencari Ridho Allah sekalipun dengan resiko mendapatkan kemarahan manusia, maka Allah akan meridhoinya, dan akan menjadikan manusia ridho kepadanya, dan barangsiapa yang mencari ridho manusia dengan melakukan apa yang menimbulkan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya, dan akan menjadikan manusia murka pula kepadanya” (HR. Ibnu Hibban dalam kitab shohehnya).

Kandungan bab ini :
1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Ali Imran ([1]).
2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah ([2]).
3. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al ‘Ankabut ([3]).
4. Keyakinan itu bisa menguat dan bisa melemah.
5. Tanda-tanda melemahnya keyakinan antara lain tiga perkara yang disebutkan dalam hadits Abu Said Radhiallahu’anhu diatas.
6. Memurnikan rasa takut hanya kepada Allah adalah termasuk kewajiban.
7. Adanya pahala bagi orang yang melakukannya.
8. Adanya ancaman bagi orang yang meninggalkannya.

([1]) Ayat ini menunjukkan bahwa khauf (takut) termasuk ibadah yang harus ditujukan kepada Allah semata, dan di antara tanda kesempurnaan iman ialah tiada merasa takut kepada siapapun selain Allah saja.
([2]) Ayat ini menunjukkan bahwa memurnikan rasa takut kepada Allah adalah wajib, sebagaimana shalat, zakat dan kewajiban lainnya.
([3]) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa takut akan perlakuan buruk dan menyakitkan dari manusia dikarenakan iman kepada Allah adalah termasuk takut kepada selain Allah dan menunjukkan pula kewajiban bersabar dalam berpegang teguh kepada jalan Allah.

0 komentar:

Posting Komentar