ditulis oleh Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai
Pahit rasanya hidup ini saat
dituduh melakukan ini dan itu. Dituduh telah mengucapkan kata yang
bukan-bukan. Sesuatu yang tidak pernah diperbuat karena buruk dan
cela,malah ditimpakan kepada kita. Prasangka-prasangka buruk seolah
tiada pernah berakhir. Pernah dituduh? Pernah disangka ternyata keliru?
Bersabarlah dan sikapi dengan positif,niscaya Anda tetap bahagia.
Dahulu,pada masa Bani
Israil,kaum laki-laki mandi bersama sambil telanjang. Tanpa ada rasa
malu dan jijik,sama sekali tidak ada pelapis yang membalut tubuh. Satu
sama lain bisa melihat dan menyaksikan aurat orang lain. Padahal ajaran
para nabi,termasuk juga Islam,membimbing untuk menjaga aurat walau di
hadapan sesama jenis.
Berbeda dengan nabi
Musa,beliau mandi seorang diri dengan bersembunyi dan menutup diri.
Tidak ada seorang pun yang bisa menyaksikan nabi Musa yang sedang
mandi.Seperti itulah seorang mukmin! Ia berani melawan arus kebatilan,
ia tegar dalam kebenaran. Saat kebanyakan orang tenggelam dalam
kemunkaran,ia serasa “terasing” di atas hidayah. Berbahagialah
Anda,wahai orang yang terasing!
Nabi Musa pun tak lepas dari
tuduhan. Saat beliau bertekad menjaga kehormatan diri,orang-orang
tersebut malah menuduh,”Tidak ada alasan lain yang dipunya Musa untuk
tidak mandi bersama-sama kita kecuali karena Musa termasuk orang aadar![1]”. Allah pun membela Musa. Allah membela dengan menggunakan cara yang dipilih Nya. Di luar nalar dan bayangan kita. Masya Allah! Hamba yang beriman dan bertakwa pasti akan dibela oleh Dzat Yang Maha Kuasa.
Suatu hari,nabi Musa mandi
seorang diri.Beliau meletakkan seperangkat pakaian miliknya di atas
sebuah batu. Lalu apa yang terjadi? Batu itu berlari dan sungguh-sungguh
berlari.Ajaib dan benar-benar ajaib! Batu itu terus berlari,melarikan
pakaian milik Musa.
Dari arah belakangnya,Musa
akhirnya pun berlari mengejar. Sambil bersuara memanggil,Musa terus
mengejar,”Wahai batu,berikan pakaianku! Wahai batu,berikan pakaianku!”.
Terjadilah peristiwa kejar-kejaran antara sebuah batu dengan seorang
nabi mulia.Peristiwa luar biasa!
Aksi kejar-kejaran itu pun
akhirnya disaksikan oleh orang-orang Bani Israil dan terjadi di hadapan
mata orang-orang yang menuduh nabi Musa sebagai seorang aadar.Mereka
pun melihat aurat nabi Musa.Akhirnya mereka pun sadar dan berujar,”Demi
Allah,ternyata Musa tidak memiliki cacat! Ternyata,Musa sempurna
fisiknya!”
Batu itu pun berhenti dan
diam.Nabi Musa segera meraih dan menggunakan pakaiannya. Lalu Musa
memukul batu tersebut hingga terpecah menjadi enam atau tujuh bagian.[2]
Saudaraku,hidup tidak
mungkin bebas dari tuduhan.Itulah kehidupan dunia! Tiada yang
sempurna.Bagi seorang mukmin,kala datang tuduhan-tuduhan,ia akan
berpikir positif. Mudah-mudahan menjadi kaffarah (pembersih) atas dosa yang ada. Semoga menjadi sebab untuk meraih derajat mulia.Dan semoga lulus sebagai hamba yang teruji.
Sisi yang lain.Selama
seorang hamba beriman dan bertakwa,Allah yang akan membelanya. Allah
tidak rela dan tidak akan membiarkan hamba Nya disakiti. Allah pasti
akan menghiburnya. Itu pasti! Salah satu buktinya adalah kisah nabi
Musa di atas. Apakah sebab gerangan,Allah membela Musa? Jawabnya ada di
dalam firman Nya,
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَكُونُوا كَالَّذِينَ ءَاذَوْا مُوسَى
فَبَرَّأَهُ اللهُ مِمَّا قَالُوا وَكَانَ عِندَ اللهِ وَجِيهًا
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa;
maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan.
Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat disisi Allah.
(QS. 33:69)
Kunci sukses untuk
menghadapi semua tuduhan adalah menjadi hamba yang terhormat di sisi
Allah.Dengan memiliki kunci sukses semacam ini,Allah yang akan membela
dan membersihkan nama baik seorang hamba. Dengan cara yang dipilih Nya!
Keajaiban yang terjadi pada
Musa juga terjadi pada Maryam bintu ‘Imran. Pada saat Maryam menyerahkan
diri dan menghabiskan hidup untuk Allah dalam kekhsuyu’an
ibadah,malaikat Jibril datang dalam sosok seorang manusia. Jibril
memberitakan tentang keputusan Allah,”Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
Maryam pun mengandung.
Setelah mengalami masa-masa sulit,lahirlah Isa bin
Maryam.Kemudian,Maryam menggendong Isa untuk menemui kaumnya. Di sanalah
muncul tuduhan keji terhadap Maryam ‘alaihas salaam.Dan siapakah orangnya yang bebas dari tuduhan? Hidup tak akan mungkin bebas dari tuduhan.Hanya bagaimanakah kita bersikap?
Orang-orang itu mengatakan,”
يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا
Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat
mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah
seorang penjahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang penzina”. (QS.
19:27-28)
Kembali Allah menampakkan
kekuasaan Nya. Allah pun membela Maryam.Allah membela dengan menggunakan
cara yang dipilih Nya. Di luar nalar dan bayangan kita.Masya Allah!
Hamba yang beriman dan bertakwa pasti akan dibela oleh Dzat Yang Maha
Kuasa. Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata:”Bagaimana kami
akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan??”
Berkata Isa:
إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan
Dia manjadikan aku seorang nabi. Dan dia menjadikan aku seorang yang
berbakti di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup,dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka. (QS. 19:30-32)
Subhanaallah! Bayi bisa
berbicara.Bayi yang masih berada dalam buaian ibunya mampu menjelaskan
kenyataan dan kejadian yang sesungguhnya. Subhaanallah! Bayi itu
berbicara untuk membebaskan ibunya dari tuduhan-tuduhan keji. Shalawat
dan salam semoga tercurah untuk nabi Isa bin Maryam. Apakah sebab
gerangan,Allah membela Maryam? Jawabnya ada di dalam firman Nya,
وَمَرْيَمَ
ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن
رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ
الْقَانِتِينَ
dan Maryam puteri Imran yang
memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian
dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan
Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat. (QS.
66:12)
Kunci sukses untuk
menghadapi semua tuduhan adalah menjadi hamba yang taat. Dengan memiliki
kunci sukses semacam ini,Allah yang akan membela dan membersihkan nama
baik seorang hamba. Dengan cara yang dipilih Nya!
Said bin Zaid adalah sahabat
Rasulullah.Pernah ada seorang wanita menuduh beliau telah merampas
tanah miliknya.Apa yang dilakukan oleh Said?
Said menanggapi,”Bagaimana mungkin aku melakukannya? Sementara aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,
مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ بِغَيْرِ حَقِّهِ طُوِّقَهُ فِي سَبْعِ أَرَضِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa mengambil
sejengkal tanah tanpa alasan yang benar,akan dikalungkan kepadanya pada
hari kiamat setujuh lapis bumi”[3]
Said juga
mengatakan,”Biarkan saja dia menuduh! Ya Allah,jika wanita ini
berdusta,butakanlah matanya! Jadikanlah tanah itu sebagai kuburnya!”
Selanjutnya,wanita itu pun
menjadi buta,berjalan sambil merayapkan tangan di dinding-dinding.Suatu
hari,ia terjatuh ke dalam sumur rumahnya.Dan sumur itu pun menjadi
kuburnya.
Subhaanallah!
Maka dari itu,janganlah
mudah menuduh.Jangan cepat mengikutkan perasaan! Berbicara dan
bersikaplah di atas bukti kuat dan data yang akurat. Selalulah
berprasangka baik! Barangkali,selama ini kita lah yang menjadi pihak
penuduh. Sudah berapa banyak orang yang pernah obyek tuduhan dari lisan
kita? Mungkin,orang-orang yang tertuduh itu pernah mendoakan kejelekan
untuk kita.
Allahumma sallim
Solo,3 Dzulqa’dah 1433 H
0 komentar:
Posting Komentar