NASEHAT AL-USTADZ LUQMAN BA’ABDUH
(Mudir Ma’had As-Salafy Jember)
Ketahuilah, wahai saudaraku kaum muslimin -semoga Allah merahmati
kita semua-, bahwasanya ibadah kita kepada Allah tidaklah boleh
berhenti bahkan harus senantiasa terus kita lakukan sampai datangnya
ketetapan Allah Tabaraka wa Ta’ala kepada kita, yaitu dengan datangnya kematian. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Hijr ayat 99 :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (99) [الحجر/99]
Beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu kematian. [Al-Hijr : 99]
Hendaklah ibadah tersebut senantiasa diiringi dengan sikap
penyandaran diri kepada Allah dengan sepenuh penyandaran serta sikap
bahwa kita ini adalah makhluk yang lemah yang sangat membutuhkan
pertolongan dari Allah dalam menjalankan segala macam bentuk ibadah yang
Allah perintahkan kepada kita tersebut.
Ingatlah bahwasanya musuh kita yang paling besar yaitu Iblis tidaklah
pernah berhenti untuk mendapatkan pengikut sebanyak-banyaknya guna
menemaninya kelak di Jahannam. Karena Iblis telah putus asa setelah ia
divonis oleh Allah bahwa ia termasuk penghuni An-Naar. Bahkan ia
bersumpah kepada Allah untuk menghalangi anak Adam dari ash-shirathal mustaqim
dari segala penjuru. Dari arah depan, dari belakang, dari kanan, dan
dari kiri, sehingga membuat anak Adam tak kuasa untuk membendung
berbagai serangan yang dilancarkan oleh Iblis dan bala tentaranya. Siapa
pun kita dan dimana pun kita berada tak lepas dari intaian Iblis dan
bala tentaranya. Sebagaimana Allah kabarkan dalam Al-Quran surat
Al-A’raf ayat 16-17 :
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ
الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ
خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ
أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17) [الأعراف/16-17]
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau
yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari
belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” [Al-A'raf : 16-17]
Dengan berbagai cara Iblis dan bala tentaranya berupaya untuk
menyimpangkan anak Adam dari jalan yang lurus kepada
penyimpangan-penyimpangan yang diselubungkan ke dalam diri-diri manusia,
sehingga tak terasa bahwa sedikit demi sedikit mereka pun larut ke
dalam ajakan Iblis dan bala tentaranya. Syaithan berupaya membungkus
suatu kemaksiatan dengan kemasan yang indah dan menarik dan sebaliknya
amalan ketaatan kepada Allah digambarkan dengan sesuatu yang menakutkan
dan memberatkan sehingga manusia pun enggan untuk melaksankannya. Bahkan
syaithan pun dapat membuat seorang yang berilmu enggan untuk
mengamalkan ilmunya.
Oleh karena itu kita dituntut untuk senantiasa mempelajari
perangkap-perangkap syaithan dengan banyak mengkaji ilmu agama dari para
ulama yang mereka senantiasa berpegang teguh di atas Al-Quran dan
As-Sunnah dengan pemahaman as-Salafus Shalih, dan tak lupa pula
kita senantisa berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari segala macam
tipu daya yang dilancarkan oleh iblis dan bala tentaranya sampai
kematian datang menjemput kita. Wallahu a’lam.
sumber : http://mahad-assalafy.com/2008/12/24/nasehat-al-ustadz-luqman-baabduh/
0 komentar:
Posting Komentar